Akulturasi adalah
suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Dan
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Akulturasi
merupakan sebuah istilah dalam ilmu Sosiologi yang berarti proses pengambil
alihan unsur-unsur (sifat) kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau individu.
Adalah suatu hal yang menarik ketika melihat dan mengamati proses akulturasi
tersebut sehingga nantinya secara evolusi menjadi Asimilasi (meleburnya dua
kebudayaan atau lebih, sehingga menjadi satu kebudayaan). Menariknya dalam
melihat dan mengamati proses akulturasi dikarenakan adanya Deviasi Sosiopatik
seperti mental disorder yang menyertainya. Hal tersebut dirasa sangat didukung
faktor kebutuhan, motivasi dan lingkungan yang menyebabkan seseorang bertingkah
laku.
Contoh
akulturasi, seperti saat budaya rap dari negara asing digabungkan
dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa
Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.
Contoh-contoh dari hasil akulturasi budaya
sangat beraneka ragam. Dalam bidang kesenian, arsitektur, agama dan lain-lain.
- 1. Bentuk bangunan Masjid Sunan Kudus adalah salah satu akulturasi antara Hindu-Islam.
- 2. Candi-candi di Indonesia sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Candi Borobudur merupakan wujud dari akulturasi antara agama Hindu-Budha di Indonesia.
- 3. Bangunan rumah di daerah Kota, Jakarta Utara dan Juga Museum Fatahillah Jakarta merupakan wujud akulturasi dari kebudayaan yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa ketika menjajah Indonesia. Bangunan Museum Fatahillah menyerupai Istana Dam di Amsterdam, yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.
- 4. Selain dalam bidang arsitektur, akulturasi budaya juga berpengaruh dalam bidang kesenian. Cabang seni rupa yang berkembang adalah seni ukir dan seni lukis. Pola-pola hiasannya meniru zaman pra-islam, seperti daun-daunan, bunga-bungaan, bukit-bukit karang, pemandangan, garis-garis geometri, kepala kijang, dan ular naga. Contoh, masjid yang di hias dengan ukiran adalah masjid Mantingan, dekat jepara yang terdapat lukisan kera, ukiran gapura di candi Bentar di Tembayat, Klaten, yang dibuat pada masa Sultan Agung pada tahun 1633, dan gapura Sendang Duwur di Tuban. Pada zaman islam juga berkembang seni rupa yang disebut kaligrafi, yaitu seni menulis indah .
- 5. Kesusastraan pada zaman islam banyak berkembang di daerah sekitar selat malaka (daerah melayu) dan jawa. Kebanyakan karya sastra pada zaman islam yang sampai pada kita sekarang ini telah berubah dalam bentuknya yang baru, baik bahasa maupun susunannya. Pengaruh yang kuat dalam karya sastra pada zaman itu berasal dari Persia. Misalnya, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, dan Hikayat 1001 malam (alif laila wa laila).
- 6. Perwayangan di daerah jawa dan sekitarnya yang mengangkat cerita Ramayana dan Mahabarata merupakan wujud akulturasi kebudayaan antara Hindu-Budha di bidang kesenian.
- 7. Tari Betawi. Sejak dulu orang Betawi tinggal di berbagai wilayah Jakarta. Ada yang tinggal di pesisir, di tengah kota dan pinggir kota. Perbedaan tempat tinggal menyebabkan perbedaan kebiasaan dan karakter. Selain itu interaksi dengan suku bangsa lain memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang diciptakanpun berbeda. Interaksi orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong, dangambang kromong.
- 8. Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran dan gambar wayang.
- 9. Alat musik Tanjidor selain mendapat pengaruh dari budaya Cina, kesenian Betawi dipengaruhi oleh beragam budaya dari Eropa. Orkes Tanjidor, misalnya, mulai ada sejak abad ke-18. Konon salah seorang Gubernur Jenderal Belanda, Valckenier menggabungkan rombongan 15 orang pemain alat musik tiup Belanda dengan pemain gamelan, pesuling Cina, dan penabuh tambur Turki untuk memeriahkan pesta.
- 10. Orkes Gambus. Budaya Timur Tengah ternyata juga memiliki pengaruh kuat dalam khasanah Betawi, hal ini terbukti bahkan sampai saat ini di seantero Jakarta terdapat puluhan grup orkes gambus. Orkes ini biasanya ditampilkan di acara pesta perkawinan untuk mengiringi para penyanyi gambus baik laki maupun perempuan. Mereka biasanya membawakan lagu-lagu gambus dengan lirik religius maupun lagu-lagu cinta berbahasa Arab.
- 11. Wayang Betawi. Salah satu produk budaya Betawi hasil akulturasi dari budaya Jawa dan Sunda adalah wayang. Namun demikian, pengaruh Sunda lebih tampak dalam kesenian ini. Mungkin secara geografis memang lebih dekat. Misalnya dalam hal penggunaan bahasa. Dalam wayang digunakan bahasa Betawi campur Sunda. Dalam dunia pewayangan Betawi dikenal dua jenis wayang: Wayang Kulit (dalang terkenalnya H. Surya Bonang alias Ki Dalang Bonang), serta Wayang Golek (dalang terkenalnya Tizar Purbaya). Umumnya, wayang Betawi mengambil lakon tentang kehidupan kerajaan di dunia pewayangan. Ada pula tokoh komedi Udel (persamaannya Cepot di dalam Sunda).
- 12. Pakaian Adat Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain batik. Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang menggunakan syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
- 13. Tari Kcak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Ini merupakan akulturasi kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Interkultural adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda
ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Stewart
L. Tubbs, mengatakan bahwa interkultural adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik
dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).
Hamid
Mowlana juga menyebutkan bahwa interkultural sebagaihuman flow across
national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi
internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi
satu sama lain.
Sedangkan
menurut Fred E. Jandt mengartikan interkultural sebagai interaksi tatap muka di
antara orang-orang yang berbeda budayanya.
Guo-Ming
Chen dan William J. Sartosa juga menambahkan bahwa interkultural adalah proses
negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan
membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.
Jadi, Akulturasi
dan Relasi Interkultural adalah terdapatnya hubungan atau relasi
antara akulturasi dengan interkultural. Ada pun salah satunya akulturasi dapat
terwujud dengan adanya peran dari intercultural yaitu proses komunikasi antar
budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang
dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Dari proses komunikasi budaya yang berbeda tersebut secara langsung
ataupun tidak langsung tercipta akulturasi yaitu Kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Singkatnyanya dari komunikasi
berbeda budaya menghasilkan perpaduan budaya yang berbeda juga namun tanpa
menghilangkan unsur kebudayaan kelompok masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar