Sejarah Singkat Munculnya Psikologi Lintas Budaya
Psikologi Lintas Budaya (PLB) merupakan salah satu cabang (sub disiplin) dari ilmu Psikologi, yang dalam 100 tahun terakhir ini berbagai studi mengenai PLB mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jika ditarik agak jauh kebelakang dengan mencermati fenomena sebelum lahirnya PLB yakni pada masa abad pertengahan (abad ke 15) dan ke 16, maka dapat dilihat kecenderungan masyarakat di Eropa yang menaruh perhatian pada nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kebebasan (freedom), kesetaraan (equality) mengemuka di masa perahlian menuju pembaharuan (renaissance) terhadap sektor-sektor kehidupan. Keragaman (diversity) yang tampak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari menjadi bagian yang tak terpisahkan dan merupakan isu penting pada menjelang masa renaissance tersebut.
Psikologi Lintas Budaya (PLB) merupakan salah satu cabang (sub disiplin) dari ilmu Psikologi, yang dalam 100 tahun terakhir ini berbagai studi mengenai PLB mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jika ditarik agak jauh kebelakang dengan mencermati fenomena sebelum lahirnya PLB yakni pada masa abad pertengahan (abad ke 15) dan ke 16, maka dapat dilihat kecenderungan masyarakat di Eropa yang menaruh perhatian pada nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kebebasan (freedom), kesetaraan (equality) mengemuka di masa perahlian menuju pembaharuan (renaissance) terhadap sektor-sektor kehidupan. Keragaman (diversity) yang tampak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari menjadi bagian yang tak terpisahkan dan merupakan isu penting pada menjelang masa renaissance tersebut.
Tumbuh-kembang PLB lebih tampak di Amerika Serikat sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara itu. Namun demikian,
kita akan mudah menjumpai studi-studi tentang perbandingan antara orang
Amerika dengan Jerman, dibandingkan studi mengenai orang Amerika
keturuan Afrika dengan orang Amerika keturunan Asia. Hal ini
dimungkinkan karena mereka berasumsi bahwa Amerika merupakan satu
kesatuan budaya (homogen) yang dapat dibedakan dengan bangsa di
negara-negara lainnya.
Pada masa "European Enlightenment" atau era pencerahan bangsa Eropa (Jahoda & Krewer: hal. 8) di abad 17 hingga ke 19, sebagai kelanjutan masa renaissance, perkembangan peradaban manusia mulai berubah kearah yang lebih luhur dan manusiawi dalam menempatkan posisi serta harkat manusia dalam kehidupannya (from savage to the civilized state of human life)
Pada masa "European Enlightenment" atau era pencerahan bangsa Eropa (Jahoda & Krewer: hal. 8) di abad 17 hingga ke 19, sebagai kelanjutan masa renaissance, perkembangan peradaban manusia mulai berubah kearah yang lebih luhur dan manusiawi dalam menempatkan posisi serta harkat manusia dalam kehidupannya (from savage to the civilized state of human life)
Pengertian Lintas budaya
itu sendiri adalah memahami keragaman budaya yang ada di dunia
sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial
dalam lingkup budaya tertentu.Sedangkan pengertian psikologi lintas
budaya adalah pengaruh lingkungan budaya terhadap perilaku seseorang.
Pengertian Psikologi Lintas Budaya menurut para ahli :
Pengertian Psikologi Lintas Budaya menurut para ahli :
- Matsumoto, (2004) : Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu)
- Seggal, Dasen, dan Poortinga (1990) : psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.
- Triandis, Malpass, dan Davidson (1972) : psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal.
- Brislin, Lonner, dan Thorndike, (1973) : menyatakan bahwa psikologi lintas budaya ialah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan.
Tujuan Psikologi Lintas Budaya
Tujuan psikologi
lintas budaya adalah untuk melihat manusia dan perilakunya dengan
kebudayaan yang ada dan sangat beragam.Untuk mencari persamaan dan
perbedaan dalam fungsi-fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai
budaya dan kelompok etnik.Serta untuk melihat kedua perilaku universal
dan perilaku unik untuk mengidentifikasi cara dimana budaya memberikan
dampak terhadap perilaku kita,kehidupankeluarga,
pendidikan,pengalamansosial dan daerah lainnya.
Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Ilmu lain
Psikologi
budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis
mempengaruhi perilaku manusia. Psikologi Sosial mempelajari tingkah laku
manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya. Ruang Lingkup
Antropologi psikologi sama dengan pengakajian secara psikologi lintas
budaya (cross cultural) mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya.
Meliputi masalah-masalah sebagai berikut :
A. Hubungan struktur sosial
dan nilai-nilai budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya.
B.
Hubungan antara struktur kepribadian rata dengan sistem peran (role
system) dan aspek proyeksi dari dari kebudayaan.
Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indigenous
Indigenous
Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi yang
mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan konteks
kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai
pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar
pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks
kebudayaan setempat. Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan
Psikologi Indigenous adalah Psikologi lintas budaya berfokus pada
membicararakan isu, konsep dan metode yang dikembangkan oleh komunitas
ilmiah di barat—kebanyakan Amerika Serikat dan Eropa Barat—dan yang
dipelajari di timur—kebanyakan negara dunia. Sedangkan Psikologi
Indigenous mencakup studi tentang isu dan konsep yang mencerminkan
kebutuhan dan realitas dari budaya tertentu—dalam hal ini, tentu akan
banyak upaya untuk memodifikasi instrumen guna memasukkan perspektif
indigenus/setempat.
Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Budaya
Psikologi budaya
adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial
meregulasikan, mengekspresikan, mentransformasikan dan mengubah psike
manusia. Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi budaya
adalah Psikologi lintas budaya melihat persamaan dan perbedaan dalam
fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok
etnik sedangkan Psikologi budaya melihat bagaimana budaya dapat
mentransformasikan dan mengubah psike seseorang.
Antropologi dengan Psikologi Lintas Budaya . Sementara psikologi lintas-budaya dan antropologi sering tumpang tindih, baik disiplin cenderung memfokuskan pada aspek yang berbeda dari suatu budaya. Sebagai contoh, banyak masalah yang menarik bagi psikolog yang tidak ditangani oleh antropolog, yang memiliki masalah mereka sendiri secara tradisional, termasuk topik-topik seperti kekerabatan, distribusi tanah, dan ritual. Ketika antropolog melakukan berkonsentrasi pada bidang psikologi, mereka fokus pada kegiatan dimana data dapat dikumpulkan melalui pengamatan langsung, seperti usia anak-anak di sapih atau praktek pengasuhan anak. Namun, tidak ada tubuh yang signifikan data antropologi pada banyak pertanyaan yang lebih abstrak sering ditangani oleh psikolog, seperti konsepsi budaya intelijen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar